Filosofi Kopi Jogja: Nikmati Secangkir Kopi Tiwus dan Lestari

3:16 PM

Filosofi Kopi Jogja

Oh, Filosofi Kopi buka di Jogja? Tanpa rencana dan tidak disengaja, ternyata saya datang ke Filosofi Kopi Jogja di hari pertamanya buka. Pantas saja, karangan bunga ucapan selamat berada tepat di depan tempat #NgopidiJoglo itu dan kursi-kursi hampir penuh terisi.

Sekitar pukul delapan malam, saya sudah duduk ditemani secangkir kopi. Saya bukan orang yang paham tentang kopi. Cappuccino dan Coffee Latte adalah minuman yang paling banter saya pesan ketika di coffee shop.

Filosofi Kopi Jogja

Kopi Tiwus dan Lestari adalah andalan dari Filosofi Kopi, terdengar akrab juga di telinga karena turut mengikuti novel dan filmnya. Lantas, saya pun memutuskan untuk tidak memesan semacam Cappuccino karena tertarik dengan dua jenis kopi itu. Beruntung, saya datang bersama teman yang lebih paham kopi, saya pun menyenggol dia untuk bantu memilih.

Dia memilih kopi Tiwus yang diseduh secara tubruk. Supaya berbeda, pilihan saya jatuh pada kopi Lestari. Kemudian untuk cara penyeduhan, karena tidak mengerti, teman saya memilihkan V60 untuk kopi Lestari.

Di Filosofi Kopi ini saya mencoba untuk tidak menambahkan gula. Karena untuk mendapatkan manfaat kopi yang sebenarnya, kita hanya perlu menikmati kopi hitam saja, tanpa tambahan apapun termasuk gula (menurut artikel online yang saya baca). Ternyata, rasa pahit kopi tidak setajam yang saya bayangkan dan masih toleran di lidah saya. Yah, meskipun saya kurang suka dengan rasa asamnya yang semakin lama semakin kuat.

Filosofi Kopi Jogja

Selain tempat, teman ngopinya pun bikin minum kopi makin seru. Setelah urusan pilih-memilih jenis kopi, teman saya juga berbagi cerita tentang perbedaan arabica-robusta dan cara penyeduhan kopi. Ah, sepertinya saya akan mencoba minum kopi manual brew lagi di tempat lain.

Oh, iya Kedai Filosofi Kopi Jogja ini berada di Jl Palagan KM 8,2 Sarihardjo Ngaglik Sleman. Sesuai hastag yang bertebaran di Instagram, #NgopidiJoglo, kedai kopi ini berbentuk joglo yang semi terbuka. Melihat sisi outdoor-nya, saya tertarik untuk ngopi sore hari di sana.

Filosofi Kopi Jogja

*foto seadanya dengan handphone andalan
-nikaresti

You Might Also Like

0 comments